MerdekaReview: Tolong jangan jadi arwah!
Apabila editor versi Bahasa Melayu MerdekaReview, saudara Lim Hong Siang menawarkan saya menyumbangkan kartun untuk laman web tersebut, saya terkejut. Pertama saya tidak tahu yang selama ini laman web ini ada versi Bahasa Melayu dan kedua saya tidak menyangka jejaka tionghua yang selalu menyapa saya di jalanan ketika kami sama-sama menyertai perhimpunan tunjukrasa ini boleh menulis dengan baik dalam Bahasa Melayu.
Tulisan, skop dan lenggok bahasanya mengujakan. Saya terus melayari MerdekaReviewuntuk mengintai apa ideologi mereka dan apa "sasaran" Mereka. Seperti saya,MerdekaReview "bebas" dari mengikut telunjuk mana-mana fahaman politik walaupun kelihatannya seperti pro-Pakatan Rakyat dan anti Barisan Nasional. SepertiMerdekaReview juga, saya menolak karya yang berbau mengampu sosok selebriti politik. Saya menerima pelawaan Hong Siang atas kesamaan itu. Wang? Suatu keperluan tapi itu perkara nombor sepuluh.
baca seterusnya di sini
| Apabila editor versi Bahasa Melayu MerdekaReview, saudara Lim Hong Siang menawarkan saya menyumbangkan kartun untuk laman web tersebut, saya terkejut. Pertama saya tidak tahu yang selama ini laman web ini ada versi Bahasa Melayu dan kedua saya tidak menyangka jejaka tionghua yang selalu menyapa saya di jalanan ketika kami sama-sama menyertai perhimpunan tunjukrasa ini boleh menulis dengan baik dalam Bahasa Melayu.
baca seterusnya di sini |
2 comments:
macha..
gua like lu punya sajak dan baca dengan suara membuak-buak
bro..
mantappp....wa suke
-kiung-
Post a Comment