Semalam aku tak kemaskini blog. Ia biasa sahaja. Membuat kerja-kerja menulis di rumah. Penuhi keperluan An-Nur.
Hari ini juga biasa. Malas. Tak buka internet sangat. Meneliti lagi dan lagi buku Surat Untuk Anak kalau-kalau ada yang boleh ditambah. Terasa sedih pula bila membaca beberapa bab.
Ia seperti berlaku semalam, anehnya hari ini baru terasa apabila ia diabadikan di dalam bentuk teks. Ketika melaluinya tidak pula.
Ramadhan hari ini adalah petanda kita sedang menjalani sebuah kehidupan. Sebuah perjalanan dari suatu tempat menuju suatu tempat. Ramadhan atau bulan-bulan lainnya adalah kota tempat kita singgah berhenti atau kita lewati. Ia semakin meninggalkan kita di belakang. Kita semakin banyak mengumpul masa lalu dan masa hadapan makin lama makin sikit, sempit dan benang garis penamat semakin dapat dilihat.
Ramadhan ketika kita mencuri minum di bilik air, bermain mercun sudah di dalam kotak ingatan. Ramadhan ketika kesepian keseorangan, ramadhan ketika sedang berkasih, Ramadhan ketika sudah punya pasangan hidup - menikmati juadah bersama keluarga, mertua dan ipar duai, Ramadhan ketika anak masih kecil, kemudian mereka mendewasa dan terus dewasa sehingga suatu hari mereka punya kehidupan sendiri meninggalkan kita kembali seperti dulu.
Kita terus akan berjalan. Makin banyak kota yang kita tempuhi, jalan yang direntasi. Kita tetap kita. Hilang itu dapat ini.
Apa akhiran yang menanti?
1 comment:
Bhai Fendi @ PapaRON 97...
Ntah la bhai... janji kiter tempuh semua nie kerana Allah Taala... dan tiada sembahan (waima kepada Sultan mahupun Raja) melainkan hanya kepada Allah Taala...
Yer... semakin kita menghampiri garis penamat.... tapi bekalan yang ada macam tak cukup jer... dan memang tak cukup....
Post a Comment